Selasa, 26 Januari 2010

SuperOS 9.10 : Ubuntu Dengan Aplikasi Proprietary

Mungkin agak telat saya mengetahuinya. Rilis ini sendiri diluncurkan akhir tahun 2009 yang lalu, tepatnya 29 Desember 2009 (menurut distrowatch.com). Jujur, saya tertarik dengan OS ini karena tentu saja Ubuntu di sangkut pautkan :) Setelah hadirnya LinuxMint, Super OS ini juga menjanjikan tersedianya aplikasi tambahan seperti halnya LinuxMint yang support dengan bermacam-macam codec multimedia.

Menurut beberapa referensi yang sempat saya baca, Super OS ini dulu bernama Super Ubuntu dan mempunyai apt yang sama serta repsitory yang sama pula dengan Ubuntu. Tetapi, Super OS juga mempunyai repository sendiri sama halnya seperti LinuxMint :) Maaf kalau salah hehe. Berikut petikan dari Distrowatch:

"Super OS is a Linux distribution that can be described as an Ubuntu enhanced with various extra software and features for improved out-of-the-box usability. Version 9.10, announced a few hours ago, adds the following applications and features: "Better multimedia support - VLC, support for DVD-playback, support for MP3 and other media formats, like QuickTime video, Real video, Windows Media Video, Flash Video, DivX, Xvid; Internet software - aMSN, Opera, Google Chrome, Skype, Firefox with Flash and Moonlight; portable applications available (RUNZ included); programs are easier to run - App Runner is included; mount tar.gz, .zip, .rar and .iso files with file mounter; other software - Java, Ubuntu Tweak; system beep is disabled; Super OS now has its own repository, in addition to the official Ubuntu repositories; most commonly used KDE and Qt libraries included." Read the release notes for further details. Download: Super_OS_9.10.iso (1,076MB, MD5)"

Senin, 25 Januari 2010

Membuat Fedora 12 Constantine Live USB Melalui Terminal

Haha akhirnya ada juga flashdisk yang bisa dijadikan tumbal untuk uji coba ini :) Baiklah, ini adalah lanjutan dari tutorial sebelumnya tentang membuat Fedora Live USB. Berikut langkah-langkahnya:

1. Bukalah terminal dan login sebagai root
2. Siapkan sebuah flashdisk 1 GB keatas
3. Instalkan dulu paket livecd-tools

# yum install livecd-tools

atau cek dulu apakah paket ini telah terinstal:

# rpm -q livecd-tools

5. Gunakan perintah dd : (tentukan lokasi dari .iso Fedora anda dan nama usb anda. Iso file saya terletak di /home/asslab/Documents sedangkan nama usb saya sdb1)

# dd if=/home/asslab/Documents/Fedora-12-i686-Live.iso of=/dev/sdb1 bs=8M

6. Jalankan livecd-iso-to-disk script dan pastikan flashdisk diunmount terlebih dahulu

# su -c livecd-iso-to-disk /home/asslab/Documents/Fedora-12-i686-Live.iso /dev/sdb1

7. jika masih belum bisa, ingat pastikan flashdisk telah di unmount! kemudian formatlah jika perintah diatas masih belum bisa menunjukkan apa-apa :

# su -c "livecd-iso-to-disk --format --reset-mbr /home/asslab/Documents/Fedora-12-i686-Live.iso /dev/sdb1"

8. Tunggulah beberapa saat ketika proses instalasi ke flashdisk selesai.
9. Jika instalasi sudah selesai, silahkan coba booting ulang
10. Untuk menambahkan data presistent atau istilah kasarnya baca tulis konfigurasi ke Fedora Live saat dijalankan, gunakan perintah :

# livecd-iso-to-disk --overlay-size-mb 512 /home/asslab/Documents/Fedora-12-i686-Live.iso /dev/sdb1



*ingat, sesuaikan dengan kondisi komputer kalian dan posisi dari file .iso kalian :)

Panduan Instalasi LiveUSB Creator pada Fedora 12 Constantine

Ini akan menjadi artikel pembuka untuk artikel yang berhubungan selanjutnya dengan membuat sebuah Linux Live USB berbasis Fedora :) Saat ini, saya sedang mempersiapkan tumbal sebuah flashdisk nganggur. Tapi belum dapat juga :( Saya kira ini tidak akan menjadi masalah bagi para geek, karena sekali lagi, artikel ini saya buat untuk pemula yang ingin tahu tentang Linux dan dasar-dasarnya. Setidaknya, tiap artikel saya tulis adalah hasil eksperimen sendiri di komputer-komputer saya (ubuntu, fedora). Baiklah lanjut saja sebelum ngelantur tidak jelas. Seperti biasa, sama seperti instalasi pada Ubuntu (paket UNetBootin), installah paket tersebut terlebih dahulu :

1. Bukalah terminal dan jalankan sebagai root
2. Ketikkan perintah :

# yum install liveusb-creator

3. Tekan 'Y' untuk mengkonfimasi paket agar terinstall.
4. Tunggu sampai instalasi paket selesai.
5. Setelah paket terinstal, bukalah melalui menu Applications | System Tools | liveusb-creator


6. Jika lewat terminal, ketiikan perintah:

# liveusb-creator



Instalasi Google Chrome di Fedora 12

Ini saya tulis sehubungan dengan error yang sering terjadi pada browser mozilla yang terinstall di Fedora saya. Saya hampir frustasi dengan keadaan itu. Bagaimana tidak?? Setiap saya mengakses mozilla, selalu dimunculkan pesan error, stop script n semacam itulah (maaster linuxer mungkin tahu kenapa ini terjadi, mohon pencerahannya). Kemudian saya berpikir untuk mencari browser alternatif. Saya ingat Chrome. Dan darisanalah saya mencoba menginstallkan Chrome di Fedora saya ini :)

Tanpa berpanjang lebar lagi, saya langsung saja ke inti masalah, yaitu menginstal Chrome di Fedora 12 Constantine. Pertama:

1. Bukalah terminal!
2. Buatlah file berikut ini untuk membuat chromium.repo di dalam direktori /etc/yum.repos.d

# gedit /etc/yum.repos.d/chromium.repo

kemudian tambahkan ini kedalam file tersebut:

[Chromium]
name=Chromium Packages
baseurl=http://spot.fedorapeople.org/chromium/F12 -----> F12 sesuai dengan versi Fedora
enabled=1
gpgcheck=0

Jika sudah, silahkan simpan!

3. Kemudian anda tinggal menginstalkan Chrome dengan perintah:

# yum -y install chromium

4. Tunggu hingga proses download selesai :)

Namun jika muncul pesan security dari SELinux (Chromium anda tidak akan mau terbuka), bukalah System | Administration | SELinux Management kemudian disable pada bagian Status | System Default Enforcing Mode. Semoga sukses :)

Minggu, 24 Januari 2010

Menginstall Paket Samba di Fedora 12

Coba-coba nih dengan distro yang satu ini. Kalau seumpamanya, Direktur Akademik saya membaca artikel ini, mungkin beliau ketawa saja karena beliau itu suhu Linux terutama turunan Red Hat (worship). Saya belajar banyak dari beliau meskipun saya sendiri tentu masih banyak kekurangan. Masih dasar banget ilmunya.
Kali ini agak berbeda dari biasanya. Terutama karena saya memakai Fedora 12 yang biasanya setia dengan Ubuntu. Yap, sperti tagnya, saya akan mencoba mengistal paket Samba ini di komputer Fedora saya.

1. Masuklah terminal dan login sebagai root
2. Installah paket Samba dengan perintah:

# yum -y install samba



3. Setelah instalasi selesai, editlah konfigurasi samba

# gedit /etc/samba/smb.conf


4. Lakukan editing sesuai kebutuhan, kemudian restart service samba

# service smb restart


*Kira-kira untuk opsi pada file konfigurasinya hampir sama dengan Ubuntu. Baca artikel sebelumnya tentang Samba ini.

Kamis, 21 Januari 2010

Mengaktifkan & Mematikan Koneksi Jaringan

Seringkali, kita perlu untuk mengaktifkan atau mematikan jaringan dikomputer karena sebab-sebab tertentu. Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:

1. Bukalah terminal
2. Untuk mengaktifkan, ketikkan perintah :

$ sudo ifconfig eth0 up

3. Sementara untuk mematikan, kita menggunakan perintah :

$ sudo ifconfig eth0 down

Konfigurasi TCP/IP Mesin Linux

TCP/IP merupakan sekumpulan protokol yang didukung oleh Ubuntu untuk melakukan fungsi-fungsi komunikasi data pada jaringan komputer dimana masing-masing protokol memiliki tanggung jawab atas bagian-bagian tertentu dari komunikasi data.

Konfigurasi Melalui CLI

Melalui terminal (Command Line Interfaces),kita dapat dengan cepat melakukan konfigurasi jaringan kita. Intinya, file konfigurasi yang kita edit adalah file di direktori /etc/network/interfaces. Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:

1. Klik menu Application | Accesories | Terminal


2. Lalu dijendela terminal, masukkan perintah pico (atau text editor lainnya) yang ditujukan ke direktori /etc/network/interfaces atas seijin root.

# pico /etc/network/interfaces

3. Tambahkan baris konfigurasi ethernet seperti dibawah ini (saya sesuaikan dengan keadaan di lab PoltekG2/LPBA) :

auto lo
iface lo inet loopback
auto eth0
iface eth0 inet static
address 192.168.2.182
network 192.168.2.0
netmask 255.255.255.0
broadcast 192.168.2.255
gateway 192.168.2.254

*IP sesuaikan dengan keadaan jaringan anda.


4. Kemudian simpan dan restart dengan perintah:

# /etc/init.d/networking restart


Selain dengan mengedit file diatas, kita juga dapat melakukan konfigurasi TCP/IP menggunakan perintah ifconfig & route. Perintah ifconfig selain untuk mengecek alamat IP address kita, dapat juga digunakan untuk mengubah IP address itu sendiri. Perintahnya adalah: (sesuai dengan keadaan di kampus PoltekG2/LPBA)

# sudo ifconfig eth0 192.168.2.189 netmask 255.255.255.0

Sedangkan untuk route, anda bisa menambahkan default gateway. Perintahnya:

# sudo route add default gw 192.168.2.254 netmask 255.255.255.0


Untuk melihat routing tabel yang telah anda buat, gunakan perintah:

route -n

Sedangkan untuk menghapus gateway yang telah dibuat sebelumnya, gunakan perintah:

route del -net (IP gateway)

Konfigurasi Melalui GUI

Adapun jika ingin mengkonfigurasi dengan tampilan grafis, caranya:

1. Klik menu System | Preferences | Network Connections

2. Selanjutnya, di jendela Network Connection, pilih dan klik tab Wired. Setelah itu, klik tombol Add
3. Kemudian, pilih Auto eth0
4. Klik tab IPv4 Settings, kemudian pada bagian Method, ubahlah sesuai setting yang ingin dipakai (DHCP atau Manual/Statis)



Senin, 18 Januari 2010

Browsing Dengan Terminal???

Hmmmnn mungkin agak nyeleneh ya dari pakem ke-Windows-an hahaha. Tapi lagi-lagi ini adalah aplikasi yang berjalan di Linux tertutama Ubuntu. Okey, sebelumnya mungkin sudah ada yang pernah browsing lewat terminal, tapi mungkin saja ada yang belum.

Jadi, linux semacam trendsetter dalam hal sistem operasi karena memungkinkan sesuatu yang hampir mustahil. Contohnya ya browsing lewat terminal. Langsung saja, kita siapkan terminal/konsole, kemudian:

1. Installah paket elinks

#sudo apt-get install elinks



2. Tunggu dan ikuti petunjuk sampai instalasi selesai.
3. Kemudian tes, dengan mengetikkan url dari sebuah website. contoh:

#elinks www.google.com

Hasilnya akan seperti ini:



Untuk kelebihan dan kekurangannya silahkan coba sendiri :D

Ubuntu 10.04 LTS Lucid Lynx Alpha 2 Release

Hmnn.. akhirnya, Ubuntu 10.04 Sebentar lagi dirilis. Cepat sekali ya?? Padahal Euforia Karmic Koala masih segar diingatan. Eits, ini bukan final release yah.. ini Alpha 2 Release. Jadi masih dalam tahap pengembangan dari tim developer Ubuntu.

Kemarin malam, Senin 18 Januari 2010 saya iseng menengok kembali Distrowatch. Wow dan ternyata, alpha release dari Ubuntu sudah nongol disana. Tanpa ba-bi-bu lagi, langsung saja saya buka terminal dan menjalankan axel (salah satu download manager favorit saya). Untuk yang tertarik dengan alpha release ini, silahkan diunduh saja disini untuk mesin 32 bit dan disini untuk mesin AMD64 (64 bit).

Berikut kutipan dari Distrowatch tentang Ubuntu Lucid ini:

Steve Langasek has announced the availability of the second alpha release of Ubuntu 10.04, code name "Lucid Lynx": "Welcome to Lucid Lynx Alpha 2, which will in time become Ubuntu 10.04 LTS. New features: updated packages, Linux kernel 2.6.32, KDE 4.4 RC1; full removal of the HAL package, making Ubuntu faster to boot and faster to resume from suspend; Likewise Open package, which provides Active Directory authentication and server support for Linux, has been updated to version 5.4; improved support for NVIDIA proprietary graphics drivers; new features for Ubuntu Enterprise Cloud...."

Hmnn dan ternyata setelah saya coba di VirtualBox kebanggaan saya, ternyata memang waktu bootingnya jauh lebih cepat. Untuk tampilan, baik dari theme masih sama dengan Karmic Koala. Sejauh ini, saya masih belum menemukan perbedaan mencolok dengan versi sebelumnya. Berikut skrinsutnya:



Membuat Linux Live USB (2)

Setelah melalui artikel sebelumnya saya membuat linux live USB dengan bantuan aplikasi UNetBootin maupun aplikasi yang diunduh dari situs Pendrivelinux, kali ini saya akan membuat linux live USB dari Ubuntu Karmic Koala (live). Aplikasi yang sudah terpasang secara default ini bernama "USB StartUp Disk Creator".

Pertama, bootinglah dan jalankan Ubuntu Live CD. Setelah desktop terload, silahkan cari menu System | Administration | USB StartUp Disk Creator. Tampilannya cukup sederhana dan yang pasti powerful.





1. Untuk membuat linux live USB, pertama tentukan dulu USB Flashdisk yang akan dipakai pada bagian Disk to use.
2. Setelah itu, anda hanya tinggal menekan tombol Make Startup Disk
3. Ini untuk membuat Ubuntu Live USB
4. Untuk membuat linux live USB dari distro lain, caranya sama dan bisa melalui Ubuntu live ini.
5. Pada bagian Source Disk Image, pilihlah other dan cari iso linux lainnya.
6. Selanjutnya, langkahnya sama dan hanya tinggal menekan tombol Make StartUp Disk

Kamis, 14 Januari 2010

Merename Label USB Flashdisk

Wah, jadi ingat dengan artikel yang dulu pernah saya baca di majalah INFO LINUX. Disana pernah dicantumkan artikel tentang merename label USB Flashdisk. Mungkin tidak banyak yang tahu cara merename USB Flash kita di OS Linux. Kalau di Windows, sangat mudah merubahnya. Begitupun di Linux juga sangatlah gampang.
Pertama, yang perlu diperhatikan adalah apakah tersedianya paket mtools dan nftsprogs di OS Linux kita. Kebetulan saya memakai OS LinuxMint, jadi paket tersebut ternyata sudah terpasang secara default.
Untuk yang belum tersedia, silahkan di instalkan dulu paketnya dengan perintah:

#sudo apt-get install mtools

atau

#yum install mtools ----> untuk pemakai yang berbasis RedHat

paket mtools ini untuk merename USB yang berpartisi FAT. Untuk yang berpartisi NTFS, instalkan paket ntfsprogs dengan perintah:

#sudo apt-get install ntfsprogs

atau

#yum install ntfsprogs

Setelah paket tersebut terpasang, selanjutnya untuk merename USB Flash yang berpartisi FAT lakukan langkah berikut:

  • Tentukan dahulu, sudah termount apakah belum. jika belum, silahkan di mount dulu. Setelah itu cek direktorinya dengan perintah:
#fdisk -l

  • Setelah diketahui posisi direktorinya, silahkan cek labelnya dahulu

#sudo mlabel -i /dev/sdx1 -s ::

  • Untuk merenamenya,gunakan perintah:

#sudo mlabel -i /dev/sdx1 ::

  • Setelah nama baru dimasukkan, silahkan cabut flashdisk tersebut. Kemudian pasang kembali untuk melihat hasilnya.
Untuk yang berpartisi NTFS, gunakan perintah:

#sudo ntfslabel /dev/sdx1 (nama baru)

"Tambahan"
Untuk Flasdisk yang berpartisi EXT, silahkan instalkan dulu paket e2fsprogs

#sudo apt-get install e2fsprogs

atau

#yum install e2fsprogs

Cara untuk merename USB berpartisi EXT tersebut adalah:

#sudo e2label /dev/sdx1 (nama baru)


Untuk Flashdisk berpartisi ReiserFS, instalkan dulu paket reiserfsprogs

#sudo apt-get install reiserfsprogs

atau

#yum install reiserfsprogs

Untuk merenamenya, gunakan perintah:

#sudo reiserfstune -l (nama baru) /dev/sdx1





Selasa, 12 Januari 2010

Instalasi Windows via USB dan Masalah yang Menyertainya

Sebenarnya, saya sedikit malas untuk menulis hal ini. Tetapi, tidak ada salahnya untuk berbagi sekelumit cerita yang sudah terjadi ini. Peristiwa ini berawal dari teman yang kebingungan menginstal OS Windows di laptop Dell Inspiron Mini miliknya. Tidak tersedianya DVD/CD Drive menyebabkan harus putar otak dan mengakalinya.
Solusi yang saya berikan adalah menginstal lewat USB. Masalahnya adalah minimnya informasi tentang ini. Cukup gagah memang jika bisa instal Windows via USB. Secara, teknik ini identik dengan Linux. Ini juga membuktikan kalau Windows juga plagiator dari Linux. (Sama seperti security dari Vista yang meniru Linux dan akhirnya gagal).
Setelah beberapa hari browsing, akhirnya teman saya menemukan sebuah aplikasi yang bernama NoviCorp WinToFlash. Saya tidak tahu persis diamana teman saya mendownloadnya. Cari di google, wokeh?? :P
Instalasinya cukup mudah. dan beberapa saat kemudian, terinstallah Windows tersebut di laptopnya. (padahal sebelumnya eksis Linux Mint Helena). Masalah muncul setelah ini. Ketika teman saya tersebut menginstal aplikasi MS Office 2007 (Bajakan Version). Dia bertanya kepada saya dan saya memang tidak tahu menahu tentang hal itu kenapa seperti itu.
Setelah beberapa hari,akhirnya terjawab sudah apa penyebabnya. Ternyata, masalahnya adalah tidak tersedianya file fp4autl.dll. File itu sendiri sebenarnya sudah tersedia pada folder 1386 (CD WinXP) dalam file FP40EXT.CAB. anda hanya wajib mengambil 1 file yakni fp4autl.dll.
Masalah akan teratasi dengan memasukkan sebuah file ke C:\Program Files\Common Files\Microsoft Shared\web server extensions\40\bin yakni file fp4autl.dll. Setelah file ini tercopy, maka selamat anda sudah bisa memakai MS Office 2007.

Membuat Linux Live USB (1)

Kemarin, pas mata kuliah Organisasi Komputer ada yang bertanya. Pertanyaannya tersebut adalah tanggapan dari sebuah presentasi yang dilakukan mahasiswa tentang Perangkat Eksternal Komputer. Pertanyaannya adalah, bisakah USB Flashdisk dipakai untuk menginstal Sistem Operasi? Pertanyaan tersebut tidak bisa dijawab oleh mahasiswa tersebut. Akhirnya, saya yang mewakili kelompok saya berusaha menjawabnya. Bisa. Tentu bisa sebuah USB Flash dipakai untuk menginstalkan Sistem Operasi.
Mungkin dari kita pernah membuka situs: Pendrivelinux. Disana kita bisa tahu cara maupun langkah-langkah untuk membuat sistem operasi Linux diinstall ke USB dan memakainya untuk live USB. Salah satu software yang dipakai mungkin adalah UNetBootin. Aplikasi ini bisa berjalan di platform Windows maupun Linux.
Untuk instalasi di Windows,tidak akan saya jelaskan mendetail sebab instalasinya cukup mudah. Untuk sistem operasi Linux, pastikan kita mendownload yang versi linux.

1. Downloadlah UNetBootin
2. Instalkan juga paket p7zip-full dan mtools

#sudo apt-get install p7zip-full
#sudo apt-get install mtools

3. Setelah UNetBootin terdownload, kemudian ekstraklah file .zip tersebut. Taruh hasil ekstrak tadi di directory yang aman. Seumpamanya /home/User/Documents
4. Kemudian, buka CLI dan cari posisi file tersebut
5. Ubah kepemilikan dari file tersebut dengan perintah:

#chmod 766 unetbootin-linux-377

6. Kemudian, ketikkan perintah ini untuk menjalakannya:

#./unetbootin-linux-377

Berikut skrinsutnya didesktop saya:

Senin, 11 Januari 2010

Modifikasi Grub (2)

Sudah mencoba Ubuntu 9.10 Karmic Koala?? Interface yang menarik dan jauh lebih indah dibanding versi sebelumnya. Terutama tampilan pada saat booting dan login menu yang cukup artistik. Tapi mungkin sudah menjadi rahasia umum jika Ubuntu Karmic ini menggunakan Grub 2 sebagai pengganti grub versi sebelumnya (meski sejujurnya, grub 2 tersebut masih versi beta). Kesulitan pertama yang ditemui adalah tidak adanya file /boot/grub/menu.lst yang cukup menyulitkan jika komputer kita ingin berbagi OS dengan yang lain jika menginginkan OS yang lain tersebut yang dibaca pertama kali.

Setelah melalui perjalanan cukup panjang mencari solusinya, akhirnya saya menemukannya juga di sebuah forum ubuntu. Ternyata, sangat mudah caranya. Caranya yaitu:

1. Uninstall semua paket dari grub2 dengan perintah:

#sudo apt-get purge remove grub*


2. Kemudian hapus juga isi dari /boot/grub

#sudo rm -fr /boot/grub/*

3. Setelah itu,install kembali grub legacy (versi sebelumnya) dari komputer dengan perintah:

# sudo apt-get install grub

4. Nantinya akan terinstall paket grub-common dan grub. Kemudian, install grub tersebut di MBR dengan perintah:

#sudo grub-install hd0

5. Kemudian update grub legacy tersebut dengan perintah:

#sudo update-grub

6. Kemudian ikuti petunjuk selanjutnya yang muncul di terminal
7. Selamat, grub versi lawas anda telah kembali.

Untuk merubah pilihan OS yang booting pertama kali pada saat komputer baru dinyalakan, ubahlah opsi dari menu.lst

#sudo pico /boot/grub/menu.lst



Ubahlah default=0 menjadi default=4
(baca artikel sebelumnya tentang Modifikasi Grub (1) di blog ini)

Mengganti Nama Komputer Mesin Linux

Pertama, mungkin kita perlu mengecek dahulu apakah nama komputer kita sudah tersetting secara benar dengan beberapa perintah berikut :

#uname -n
#hostname -a
#hostname -s
#hostname -d
#hostname -f
#hostname

Jika perintah-perintah diatas tidak menampilkan pesan error, berarti sudah benar. Selanjutnya, untuk merubah nama komputer, kita cukup mengetikkan perintah berikut engan akses root:

#hostname (nama_baru)


Tapi dengan perintah ini, hostname pada komputer kita memang akan berubah, tapi pada saat sistem reboot, konfigurasi dari sistem kita juga akan kembali seperti semula. Pada mesin linux berbasis Debian, sistem membaca file /etc/hostname ketika sistem booting dan menggunakan init script dari /etc/init.d/hostname.sh.
Jadi, pada mesin berbasis Debian atau pada mesin linux yang lain, kita dapat melakukan perubahan pada /etc/hostname dan mengganti nama komputer kita dan menjalankan script dari /etc/init.d/hostname.sh untuk membuatnya aktif secara permanen. Maka, gunakanlah perintah berikut:

#sysctl kernel.hostname

untuk mengecek nama komputer yang sekarang, dan perintah berikut:

#sysctl kernel.hostname=(nama_baru)

untuk mengganti nama komputer kita.

Minggu, 10 Januari 2010

Install ssh server

Untuk melakukan instalasi dari service ssh tidaklah begitu sulit. Jadi, ssh ini berguna untuk melakukan kontrol terhadap mesin server dari client seperti remote. Untuk instalasi, ketikkan perintah:

$ sudo apt-get install openssh-server

Jika diminta password dari root, masukkan.

Berikut adalah skrinsut dari desktop saya: